KUDUS – Pesona rintisan desa wisata Terban menawarkan paket tour. Menyusuri lokasi-lokasi penemuan fosil purbakala dengan menggunakan Jeep. Pengunjung uji adrenalin, sebab rute yang dilalui terbilang ekstrem.
Pengunjung bisa bermain off-road sembari menikmati keindahan di lereng pegunungan Patiayam. Pengunjung akan berkeliling wisata Patiayam di antaranya Sendang Pengilon, Grenjengan View, serta Gardu Pandang.
Ada dua rute yang bisa dipilih pengunjung saat naik Jeep. Di antaranya Rute Ngrangit dan Rute Surau. Rute Ngrangit meliputi Gardu Pandang Situs Patiayam, Sendang Pengilon, dan Grenjengan. Sedangkan, Rute Surau meliputi Kebun Anggur, Surau Gondang Pandean, dan Goa Damar.
Pengelola Wisata Patiayam Adventure Himawan Noor Tauriq mengatakan dengan menaiki Jeep, pengunjung bisa bermain off-road sembari menikmati keindahan di lereng pegunungan Patiayam. Pengunjung akan berkeliling wisata Patiayam di antaranya Sendang Pengilon, Grenjengan view, serta Gardu Pandang.
”Pengelola menyiapkan spot-spot foto dengan konsep vintage. Pengelola juga menyediakan baju lurik ala jadul untuk berswa foto, baik sendiri maupun bersama keluarga tercinta,” ungkapnya.
Kemudian, wisata yang cukup menarik yakni Museum Situs Purbakala Patiayam yang terletak di Dukuh Kancilan, Desa Terban, Jekulo, Kudus. Ada 9.600 koleksi fosil hewan purba yang menarik untuk diketahui.
UJI ADRENALIN: Pengunjung menikmati off-road Jeep Adventur paket Patiayam. Nilai plus untuk daya tarik pesona Rintisan Dewa Wisata Terban. (ISTIMEWA FOR RADAR KUDUS)
Staff Konservator Museum Patiayam Jamin mengatakan paling tidak dalam sebulan ada 700 pengunjung. Kebanyakan datang dari kalangan pelajar maupun mahasiswa. Ada juga peneliti, kemudian baru-baru ini ada wisatawan asing asal Swiss, mengunjungi museum untuk melihat langsung koleksi fosil hewan purba.
”Sebelumnya memang sudah berada di Kudus dan kebetulan ingin mengetahui secara langsung Museum Situs Purbakala Patiayam dan datang dengan membawa penerjemah,” ungkapnya.
Jamin menjelaskan, Museum Situs Purbakala Patiayam ada sekitar 90 fosil didisplay di ruangan yang mempunyai luas 10x11 meter. Dimulai dari jenis fosil Bofidae, Cerfidae, Felidae, dan juga ada fosil hewan laut.
”Tapi yang masuk database jumlah keseluruhan mencapai 9.600 fosil. Dan itu masih disimpan di gudang fosil, karena tempat display yang terbatas,” ujarnya.
Fosil-fosil tersebut ditemukan dari tanah Patiayam. Di antaranya berasal dari Kawasan Kabupaten Kudus dan Pati, yang berada di tiga titik kecamatan. Yakni Kecamatan Jekulo dan Dawe (Kudus), dan Kecamatan Margorejo, Pati. 80 persen ditemukan dikawasan Perhutani dan 20 persennya pemukiman warga.
